Postingan

Aksi nyata 3.3.a.10 Pengelolaan program berdampak pada murid Gerakan Literasi Pagi (GERLIPA)

Gambar
Pada Aksi nyata 3.3.a.10 ini, saya membuat program dengan prakarsa perubahan yang dibuat dengan melalui tahapan BAGJA.   Program ini berjudul Gerakan Literasi Pagi (GERLIPA), saya menyajikannya menggunakan model 4 P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, Penerapan ke depan) atau 4F (fact, feeling, finding future). Peristiwa (Fact) Latar Belakang Berdasarkan filosofi KHD, program sekolah yang berdampak pada murid dapat menuntun murid dalam mengembangkan potensinya secara optimal dan mendukung program merdeka belajar. Program sekolah yang berdampak pada murid dirancang dan dibuat melalui pemetaan sumber daya serta pengelolaan aset yang dimiliki sekolah. Program ini dilakukan dengan pendekatan Inkuiri Apresiatif melalui BAGJA dengan memperhatikan nilai-nilai kepemimpinan murid. Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid dapat mendorong berbagai sikap positif melalui kegiatan literasi di lingkungan sekolah maka dari itu perlu digalakkan program Gerakan Literasi Pagi (GERLIPA). GERLIPA meru

PROTOFOLIO MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Gambar
  3.1.a.10. Aksi Nyata Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran PROTOFOLIO MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN Peristiwa (Fact) Latar Belakang Upacara bendera merupakan salah satu kegiatan penting yang sering dilakukan di sekolah. Umumnya, upacara bendera dilaksanakan pada hari Senin dan hari-hari tertentu, seperti peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Meskipun sudah sering dilakukan, namun tidak sedikit peserta didik yang belum mengerti tujuan upacara bendera itu sendiri. Apalagi pasca 2 tahun pandemi ini, peserta didik tidak melaksanakan upacara bendera. mereka sedikit menurun (luntur) rasa nasionalismenya. Salah satu contoh di kelas saya, banyak peserta didik yang tidak mengerti hari-hari besar nasional maupun cara melaksanakan upacara bendera dengan baik. Maka dari itu, untuk menumbuhkan rasa nasionalisme peserta didik, CGP mulai menerapkan kegiatan upacara bendera setiap hari Senin pada peserta didiknya di kelas V. CGP berkolaborasi dengan pihak sekolah dalam pen

Modul 3.1.a.7 Demonstrasi Kontekstual Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

  Modul 3.1.a.7 Demonstrasi Kontekstual Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Saya Ika Nuraini, S.Pd. CGP angkatan 4. Saya bertugas disalah satu lembaga pendidikan di daerah Kabupaten Kediri yaitu SD Plus An-Nur. Sesuai visi dari guru penggerak yaitu sebagai agen transformasi pendidikan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Pada kesempatan ini, saya memaparkan jawaban Demontrasi Kontekstual modul 3.1.a.7 melalui tulisan naratif berikut ini. Bagaimana Anda nanti akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang Anda dapatkan di program guru penggerak ini di sekolah/lingkungan asal Anda? Dalam mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang saya dapatkan dari program guru penggerak ini di sekolah, saya akan mendesiminasi atau berbagi pengetahuan dengan rekan sejawat di sekolah melalui komunitas praktisi yang telah kami bentuk. Selain itu saya juga akan berbagi pengetahuan di forum KKG. Apa langkah-langk
Gambar
  2.1.A.9 KONEKSI ANTAR MATERI Pada modul 2.1 kita belajar memenuhi kebutuhan belajar murid melalui pembelajaran berdiferensiasi. Apa itu pembelajaran berdiferensiasi? A.       Pembelajaran Berdiferensiasi Pembelajaran berdiferensiasi merupakan suatu usaha untuk menyesuakan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid. Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan: 1.       Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. 2.       Bagaimana guru merespon kebutuhan belajar murid . 3.       Bagaimana mereka menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras mencapai tujuan belajar yang tinggi. 4.       Manajemen kelas yang efektif. 5.       Penilaian berkelanjutan. Tomlinson (2001), dalam buku yang b

1.4.a.10.2 AKSI NYATA-BUDAYA POSITIF

Gambar
  1.4.a.10.2 AKSI NYATA-BUDAYA POSITIF Oleh Ika Nuraini,S.Pd CGP Angkatan 4 Kabupaten Kediri      Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh, salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh seorang calon Guru Penggerak yakni membuat aksi nyata pada tiap akhir sub modul pendidikan guru penggerak. Pada akhir modul 1 sub modul 1.4, saya merealisasikan pengetahuan dan pemahaman dari modul yang saya pelajari dalam bentuk aksi nyata budaya positif. Aksi nyata budaya positif, saya terapkan mulai dari kelas yang saya ampu kepada peserta didik.      Aksi nyata yang saya lakukan dengan membuat rancangan tindakan antara lain dengan membuat keyakinan kelas. Keyakinan kelas dibuat dengan pendekatan dialogis sehingga peserta didik ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan di kelas. Setiap peserta didik menuliskan keyakinan kelas dipapan. Kemudian guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil keyakinan kelas yang dibuat.      Setelah membuat keyakinan kelas, mereka berusaha melaksanakan dengan